Langsung ke konten utama

Sang Manusia

Oleh : Angga Sagita


Tuhan menggunakan pencitraannya dan berkata "Ia yang aku ciptakan ini akan tangguh kala menghadapi kesusahan, lembut hatinya kala menerima kebaikan...."

"Ia akan memimpin bagi sesamanya, menggunakan alam dan memberdayakannya kembali, melalui suaranyalah keberadaanKu akan diperdengarkan.. akan Kuhembuskan aliran cinta kasih mengalir dalam perjalanan hidupnya agar diantara mereka nantinya terikat dalam satu ikatan yang disebut keluarga. Akan kuletakkan ia dalam sebuah tubuh yang akan dilengkapi indera sehingga dapat membuat dia belajar tentang seisi dunia di luarnya.
Hanya satu yang menjadi tantangan bagi hidupnya kelak yaitu Ia harus melawan ketiga musuh dalam dirinya sendiri yaitu hawa nafsu, amarah dan ketakutan"

Maka sang malaikatpun bertanya "jika Yang Mulia ingin ciptaan ini sempurna mengapa Engkau beri ia kelemahan" dan Tuhanpun menjawab "justru kelemahan yang dia milikilah yang membuat ia menjadi sempurna. Kuletakkan kelamahan beserta jawaban kehidupan, keduanya di dalam dirinya sendiri dan tantangan abadinya untuk mencari jawaban kehidupan.

"Ia Kuciptakan berbeda karena kemampuannya untuk menalar dan belajar menurut tingkatan kehidupannya, bersamanya kelak kebahagiaan dan penderitaan setia menemani untuk mengajarkan ia tentang kehidupan. Semakin kuat ia menjalani kehidupan dan semakin ia tulus untuk mengasihi sesamanya dan memahami Akulah sumber dan pemilik bagi kehidupannya, maka dia akan hidup dalam diriKu dan Akupun juga hidup bersemayam dalam dirinya.

Malaikat pun bertanya kembali "Kelak akan Engkau namakan apa ciptaanmu ini Yang Mulia?"
Dan ia Kunamakan "Manusia" Tuhan menjawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosa Untuk Esok Hari

Heran aku dengan dia yang bernama Esok yang bersama sombongnya merebut perhatian dan keberadaanku di hari ini. Seolah dirinya yang kusebut sebagai Sang Esok telah ditakdirkan tercipta untuk menagih apapun yang ada saat ini dan meminta segala yang sudah kupersembahkan di atas altar waktu saat mentari menari di langit biru. Mengapa keindahan pesonanya hari ini telah hilang berkurang artinya atas nama tak pastinya hari Esok, lalu juga mengapa hari esok itu ada jika para Malaikat lebih senang menyenandungkan kebaikan di hari ini. Hari Esok begitu serakah mengurangi kehangatan Cinta hari kini, yang mampu memaksa para Ayah meninggalkan ceria senyum para Anaknya hanya karena untuk memastikan hari Esok tak mengganggu nyenyak tidurnya. Hari Esok juga dengan kejamnya mencabik-cabik kedamaian Hati para Raja yang bersiap dengan pasukannya untuk menjaga isi trah hartanya. Untuk seisi Surga yang telah terjaga untukku... ijinkan aku hanya abadi di Hari ini, ijinkan Jiwaku menari mel...

Dalam Mimpi Elena

Suara detak jam tangan Tommy mengiringi nafas yang keluar masuk ke dalam paru-parunya, dihadapannya Dr Yusuf menatap Tommy dengan tenang seperti menunggu sesuatu yang dinanti-nanti. “Jadi…. gimana Tom?, kamu siap?.” Sang Dokter bertanya memecah keheningan sesaat mereka berdua. 1. Sudah sejak 3 jam yang lalu Tommy berada di ruang Dr Yusuf karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan Dokter muda itu dengannya. Ini adalah hari ke lima Tommy mondar-mandir rumah sakit kota Malang itu, bukan karena Dia mengalami gangguan kesehatan. Semua ini bermula ketika Elena teman satu sekolahnya yang juga kekasih Tommy itu terjatuh tidak sadarkan diri sejak kejadian kebakaran di sekolah mereka. Beruntungnya tidak ada korban tewas dalam kejadian tersebut, termasuk Elena yang meski sempat pingsan di dalam ruangan perpustakaan yang terbakar bisa terselamatkan karena tindakan heroic Tommy yang menerobos kobaran api dan membawa Elena keluar. “ini semua salahku Dok……” “maksud kamu?....” Dokter Yu...

THE LAST SAMURAI:CERITA TENTANG PRAJURIT YANG MENEMUKAN JATIDIRI BARU DI TANAH PARA SAMURAI

Di penghujung abad ke 19 merupakan masa kelam bagi para penduduk asli amerika yakni suku indian dimana harus mengahadapi konflik dengan pasukan pemerintahnya sendiri. Nathan Algren atau lebih tepatnya kapten Nathan Algren bergabung dalam pasukan kavaleri angkatan daret di bawah pimpinan kolonel Buggle, telah melewati masa peperangan yang begitu melelahkan. Hingga pada satu saat Kapten Algren bersama pasukannya melakukan penyerangan yang diperintahkan oleh pimpinannya. Namun sasaran penyerangan yang seharusnya adalah sekumpulan pasukan indian ternyata hanyalah kampung yang kebanyakan berisikan wanita dan anak-anak. Pembantaian tak dapat dielakkan yang menyebabkan banyak wanita dan anak-anak menjadi korban, dan sang Kapten dihantui perasaan bersalah yang mendalam atas kejadian tersebut. Hal inilah yang menyebabkan sang Kapten tenggelam dalam minuman memabukkan yang sangat parah. Beberapa saat setelah perang usai, peperangan dalam batin Nathan Algren ternyata belum ikut usai. Pr...