Di penghujung abad ke 19 merupakan masa kelam bagi para
penduduk asli amerika yakni suku indian dimana harus mengahadapi konflik dengan
pasukan pemerintahnya sendiri. Nathan Algren atau lebih tepatnya kapten Nathan
Algren bergabung dalam pasukan kavaleri angkatan daret di bawah pimpinan
kolonel Buggle, telah melewati masa peperangan yang begitu melelahkan. Hingga pada
satu saat Kapten Algren bersama pasukannya melakukan penyerangan yang
diperintahkan oleh pimpinannya. Namun sasaran penyerangan yang seharusnya
adalah sekumpulan pasukan indian ternyata hanyalah kampung yang kebanyakan
berisikan wanita dan anak-anak. Pembantaian tak dapat dielakkan yang
menyebabkan banyak wanita dan anak-anak menjadi korban, dan sang Kapten dihantui
perasaan bersalah yang mendalam atas kejadian tersebut. Hal inilah yang
menyebabkan sang Kapten tenggelam dalam minuman memabukkan yang sangat parah.
Beberapa saat setelah perang usai, peperangan dalam batin
Nathan Algren ternyata belum ikut usai. Prinsipnya sebagai seorang prajurit dan
seorang manusia saling bertarung dalam dirinya sehingga perasaan menyesal terus
menghantuinya dalam wujud mimpi buruk dalam tidurnya. Stelah memilih untuk
meninggalkan kedinasan ketentaraan, dirinya mencoba peruntungan di sektor
swasta dengan memperkerjakan dirinya sebagai media promosi perusahaan pembuat senjata.
Namun karena kebiasaan mabuknya yang tak bisa hilang tak lama kemudian dirinya
dipecat.
Keluar dari tempat dirinya bekerja, teryata telah
disambut teman seprajuritnya terdahulu yang bernama Sersan Gant. Sersan tersebut
menawari sebuah pekerjaan yang dia yakini dapat dilakukan oleh Algren yakni
melatih pasukan. Tawaran pekerjaan tersebut akhirnya diterima hingga akhirnya
dia sadari pasukan yang dilatih adalah pasukan kekaisaran jepang yang baru
dibentuk untuk melawan pemberontakan samurai yang dipimpin oleh bangsawan
sekaligus guru sang Kaisar yang bernama Katsumoto.
Setibanya di Jepang, Nathan Algren langsung melaksanakan
pekerjaan dengan baik yakni melatih penduduk sipil menjadi prajurit kekaisaran.
Namun di tengah persiapan yang penuh dengan serba keterbatasan. Perdana Menteri
memerintahkan untuk segera memberangkatkan pasukan anyaran tersebut untuk
mengejar katsumoto di salah satu perfektur. Dengan berat hati sang Kapten
akhirnya memberangkatkan pasukan amatir tersebut untuk menghadapi satu laskar
pasukan samurai berpengalaman. Di dalam kegelapan hutan ternyata pasukan
kekaisaran telah dihadang dan disergap dengan tiba-tiba oleh pasukan katsumoto.
Tentu serangan tersebut dalam sekejap menghancurkan pasukan yang dipimpin
Algren hingga dirinya akhirnya juga ditangkap dan perintah tersebut turun langsung
dari Katsumoto.
Menariknya keputusan untuk menangkap Algreen dan tidak
membunuhnya adalah Katsumoto mendapat ilham dalam meditasinya dengan penampakan
seekor harimau putih yang terkepung pasukannya, kejadian tersebut tampak mirip
sekali ketika pasukan katsumoto mengepung Algren yang berjuang sendirian
setelah pasukannya banyak yang kabur atau mati terbunuh. Hal itu membuat
Katsuoto berpikir bahwa Algren-lah sosok harimau putih yang ada dalam mimpinya.
Algreen akhirnya di bawa ke pemukiman samurai yang berada
di tengah persawahan. Sebagai tawanan Algreen mendapat hak istimewa untuk dapat
terus berkomunikasi langsung dengan pimpinan Samurai Katsumoto, dan dibiarkan
bebas berkeliaran asalkan dengan pengawalan seorang samurai tua dimana Algreen
memanggilnya Bob. Setelah beberapa hari tinggal di antara para samurai tersebut
perlahan-lahan ada yang menarik perhatian Algreen untuk mempelajari budaya para
Satria Tersebut. Algren belajar tentang apa itu semangat samurai, semangat
pengabdian tanpa menyerah dan melayani dengan hati. Katsumoto menjelaskan bahwa
pemberontakan yang dirinya lakukan adalah bentuk pengabdian terhadap kekaisaran
untuk melindunginya dari pengaruh jahat politikus dan pengkhia-nat yang berada
diantara menteri Sang Kaisar. Katsumoto bahkan siap memberikan nyawanya jika
sang Kaisar memerintahkan. Hal inilah yang menyentuh nurani Algren bahwa masih
ada muka bumi ini manusia yang menjunjung tinggi prinsip dan kehormatan
keparjuritan yang tidak Algren temui di tempat sebelumnya mengabdi sebagai
prajurit.
Selain itu sang Kapten juga mempelajari seni padang
Katana atau pedang khas para Samurai. Perlahan tapi pasti seiring waktu jiwa prinsip-prinsip
samurai menyatu dalam dirinya dan sedikit demi sedikit menghilangkan mimpi
buruk atas rasa bersalah yang bertahun-tahun menghantuinya. Bahkan lebih dari
itu, Nathan Algren merasa bahwa dirinya telah menjadi bagian dari para samurai
tersebut karena telah menemukan paradigma baru atas dirinya serta tujuan baru hidupnya.
Hal ini dibuktikan ketika Katsumoto membebaskan Algren untuk kembali ke Pasukannya
semula, dirinya malah mendatangi dan membebaskan Katsumoto dari upaya
pembunuhan serta kembali ke desanya bersama.
Kekaisaran pun mengirim pasukan untuk menumpas Katsumoto
beserta pengikutnya namun kali ini pasukan yang berangkat adalah pasukan kekaisaran
dengan senjata modern lengkap. Singkat cerita Algren menjadi salah satu pasukan
samurai bertempur bersama Katsumoto melawan pasukan Kaisar yang lima kali lebih
besar jumla dan kekuatannya. Namun hal itu tak membuat pasukan para samurai
gentar malah dengan semangat melawan pasukan bersenjata senapan tersebut.
Film The Last Samurai adalah film yang dibesut pada tahun
2003 dibintangi aktor Tom Cruise dimana hampir saja menjadikannya sebagai aktor
terbaik pada gelaran Oscar tahn 2004. Karena menurut para kritikus, perannya
sebagai Nathan Algren adalah peran terbaik sepanjang karir Tom Cruise waktu
itu. Namun film ini berhasil membawa pulang piala Oscar untuk kategori kostum
terbaik.
Bagi Saya yang menarik dari Film ini adalah cerita
tentang seorang yang putus asa dan kehilangan prinsip hidupnya akibat kejadian
kelam di masa lalu namun akhirnya mendapat pandangan baru yang mampu
memperbarui semangat dan hidupnya. Dan satu hal lagi bahwa film ini mnegajarkan
bahwa perasaan beralah yang mendalam dapat menyiksa kita dalam waktu yang lama
dan bangkit untuk menjalani hidup baru adalah satu-satunya jalan. So ,...bagi
yang belum nonton Saya sangat merekomendasikan film ini khususnya bagi yang saat
ini sedang galau mencari atau membentuk jatidirinya.






Komentar
Posting Komentar