Langsung ke konten utama

BATMAN DAN IRON MAN:HERO MANUSIA BIASA YANG BERJIWA SUPER

The Bat-Man tokoh fiksi superhero yang diciptakan oleh Bob Kane dan penulis Bill Finger. Pertama kali terbit oleh DC komik pada tanggal 27 mei 1939. Sedangkan Iron Man pertama kali terbit di Marvel Comic’s pada tahun 1963 dibuat oleh penulis dan editor Stan Lee. Karakter The Bat-Man sesungguhnya bernama Bruce Wayne seorang jutawan kota Gotham dan sebagaimana kita tahu tokoh Tony Stark adalah sosok yang ada di dalam jubah besi canggih Iron Man. Dua-duanya baik Batman maupun Iron Man merupakan lambang dari persaingan bisnis komik superhero yang superketat di Amerika dikarenakan masing-masing tokoh tersebut  memiliki penggemarnya sendiri.
Kedua tokoh tersebut ada kesamaan yang menarik untuk dibahas, keduanya baik Bruce Wayne dan Tony Stark merupakan tokoh yang menjadi pelopor dibentuknya koalisi superhero di dunia fiksinya masing-masing. Tony Stark menjadi pencetus terbentuknya Avengers, sedangkan Bruce Wayne membentuk Justice League atau liga keadilan. Satu kesamaan lainnya adalah kedua tokoh fiksi tersebut sama-sama manusia biasa yang tidak dianugrahi kekuatan super seperti tokoh superhero lainnya. Bruce Wayne maupun Tony Stark sama-sama memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh mereka masing-masing untuk menghadapi musuh-musuhnya. Dan sumber daya yang paling sering digunakan adalah kekayaan harta yang melimpah.
Lalu apakah hanya kekayaan yang menjadikan Bruce Wayne atau Tony Stark menjadi superhero di dunia mereka?, tentu tidak. Dalam salah satu adegan yang menarik perhatian Saya pada film Justice League yang tayang pada 2017 lalu adalah ketika Bruce Wayne menjemput Barry Allen si Manusia Cepat(The Flash) dan mengajaknya ke dalam mobilnya.  Saat itu Barry Allen bertanya apa kekuatan Bruce Wayne, dan dengan dingin Bruce Wayne menjawab “I’m Rich”(aku kaya). Sama seperti pada adegan film Avengers saat terjadi perdebatan antara Capt.America/Steve Rogers dengan Tony Stark di kapal induk SHIELD. Steve bertanya pada Tony siapa dirinya jika tidak mengenakan baju besi canggih miliknya, dan dengan santai Tony Stark menjawab bahwa dirinya adalah seorang Kaya Dermawan dan Playboy yang jenius.
Jika kita melihat bagaimana cara kedua tokoh menjawab pertanyaan dari superhero lainnya, menunjukan bahwa sebenarnya baik Tony Stark maupun Bruce Wayne tidak begitu senang ditanya mengenai apa kemampuan mereka masing-masing, seolah mempertegas dan mengingatkan kembali bahwa mereka adalah manusia biasa. Tapi bagi saya pribadi, Bruce Wayne maupun Tony Stark bukanlah manusia biasa terlepas menurut cerita harta mereka yang multi milyar dollar. Karena setiap tokoh telah mengalami proses sulit dan tidak mudah sehingga mendorong untuk berbuat lebih dalam melindungi yang lemah dari kejahatan, dan akhirnya menjadi seorang Superhero.

Titik Balik Sang Penjaga Malam
Bruce Wayne memiliki titik balik untuk menjadi sosok penumpas kejahatan manakala melihat kematian kedua orang tua di depan matanya sendiri. Setelah berkeliling dunia mencari makna kehidupan, dirinya berlatih kepada Liga Bayangan yang dipimpin oleh Ras’Al Gul. Di kelompok rahasia inilah Bruce mempelajari seni bertarung mematikan ala ninja yang menjadi dasar idenya menjadi penumpas kriminalitas. 
Bukannya bergabung dengan kelompok Liga Bayangan tersebut, Bruce Wayne memilih pergi dari kelompok itu karena ada prinsip yang tidak ingin Dia patahkan yakni membunuh. Sekembalinya ke Kota Gotham, Bruce Wayne menjadi tokoh Batman yang beraksi saat malam memburu penjahat-penjahat yang telah menguasai Kota itu sejak lama. Bruce memilih sosok kelelawar dikarenakan kelelawar merupakan hewan dia takuti saat kecil dan Bruce ingin menjadikannya menjadi simbol untuk menakuti para pelaku kejahatan. Di sinilah Bruce harus menjalani hidup ganda, jika siang menjadi jutawan glamor dan jika malam menjadi sosok musuh penjahat yang penuh teror.
Konsekuensi menjalani hidup ganda tersebut mendorong Bruce harus menjaga stamina sehingga latihan keras sudah menjadi keharusan buat mister Bruce. Selain itu menjaga prinsip untuk terus melawan kejahatan hinga tidak ada batas waktu merupakan hal yang tidak mudah dan butuh komitmen yang keras. Di sinilah saya menyimpulkan bahwa kekayaan yang bukan menjadikan Bruce Wayne menjadi superhero melainkan konsistensi dan persistensi tindakan. The Will of Act atau keinginan untuk bertindak yang besar dari dalam diri Bruce Wayne agar orang lain tidak merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan saat kecil yakni kehilangan orang yang disayangi karena aksi kejahatan. Dan saya yakin jika sekalipun Bruce Wayne tidak sekaya dalam ceritanya Dia akan tetap menjadi Batman dengan cara apapun.

Lahirnya si Manusia Besi
Berbeda dengan Tony Stark, ayahnya Howard Stark adalah ilmuwan pemerintah yang turut dalam pencipataan Capt.America sehingga bakat dan kemampuan dalam science dan teknologi seakan turun pada dirinya. Tony Stark tidak memiliki masa kecil suram seperti Bruce Wayne, sejak muda terus mengasah kemampuan sebagai ilmuan teknologi dan pencipta senjata. Banyak militer negara-negara asing menjadi konsumen Stark Corporation dalam pembelian senjata model canggih. Hingga suatu ketika Tony menyadari bahwa senjatanya telah dijual ilegal ke organisasi-organisasi kejahatan internasional, dan menggunakan senjata ciptaannya untuk menindas kaum lemah demi kepentingan korporat berat. Sadar ini merupakan tanggung jawabnya maka untuk mengatasi itu Tony Stark membuat senjata pamungkas berupa jubah besi berteknologi tinggi sehingga hanya dirinya yang dapat menggunakannya dengan dukungan softwere canggih bernama Jarvis.
Dalam kondisi ini, perasaan bersalah dan tanggung jawab terhadap keadaan yang terjadi mendorong seorang Tony Stark untuk bertindak lebih. Ditambah lagi setelah dirinya mengalami pengalaman penculikan yang hampir merenggut nyawanya dimana teroris yang menculiknya menggunakan senjata buatan perusahaan yang dipimpinnya. Akibat aksi penculikan tersebut Tony harus memasang alat magnet di dadanya agar serpihan ledakan tak mematikan jantungnya, sehingga Tony berinspirasi membuat baju besinya yang pertama yang bernama Mark 1.
Di sinilah akumulasi konflik batin seorang Tony Stark yang merasa bahwa dirinya sendirilah yang harus menghentikan perbuatan jahat teroris internasional tersebut. Rasa tanggung jawab yang besar serta pikiran jenius dalam membuat senjata canggih menjadikan dirinya seorang Iron Man, sebagai simbol kuat tekadnya bahwa senjata terakhir ciptaannya adalah dirinya sendiri agar dapat memberikan manfaat keamanan bagi banyak orang.

Tentunya jelas sekali bukan kekayaan Tony Stark yang menjadikannya superhero, melainkan pikiran jeniusnyalah yang memiliki andil besar. Selain itu, ketulusan hatinya untuk bersedia berbuat lebih demi kepentingan banyak orang sehingga rela berkorban baik tenaga maupun pikiran. Bukti ketulusan hati Stark tampak pada film Iron Man pertama dimana terdapat adegan Miss.Pott memberikan kenang-kenangan berupa alat Arc Reactor Tony yang rusak dengan menuliskan kata-kata “Prove That Tony Stark Still Has Heart” alias bukti kalau Tony Stark memiliki hati.
Kesimpulannya jelas bukan serta merta harta kekayaan yang membuat seorang Bruce Wayne ataupun Tony Stark yang menjadikannya Superhero, melainkan ada sisi terdalam diri mereka masing-masing yang mendorong mereka untuk bertindak lebih. Rasa tanggung jawab besar terhadap sekitar, konsistensi, bersedia berpikir keras di setiap situasi, mengorbankan apa yang dimiliki untuk kebaikan dan tak berhenti meningkatkan kemampuan diri merupakan dasar fondasi mereka menjadi seorang Pahlawan/Hero. 

Dengan melimpahnya sumber daya dan kekayaan seseorang tidak begitu saja menjadikannya bersedia berbuat lebih untuk orang banyak. Sebaliknya seseorang dengan keinginan kuat dan tulus dalam hatinya untuk berbuat lebih kepada orang disekitarnya yang membutuhkan akan langsung bertindak meski hanya dengan sumber daya yang terbatas, maka orang tersebut juga layak disebut sebagai SUPERHERO.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosa Untuk Esok Hari

Heran aku dengan dia yang bernama Esok yang bersama sombongnya merebut perhatian dan keberadaanku di hari ini. Seolah dirinya yang kusebut sebagai Sang Esok telah ditakdirkan tercipta untuk menagih apapun yang ada saat ini dan meminta segala yang sudah kupersembahkan di atas altar waktu saat mentari menari di langit biru. Mengapa keindahan pesonanya hari ini telah hilang berkurang artinya atas nama tak pastinya hari Esok, lalu juga mengapa hari esok itu ada jika para Malaikat lebih senang menyenandungkan kebaikan di hari ini. Hari Esok begitu serakah mengurangi kehangatan Cinta hari kini, yang mampu memaksa para Ayah meninggalkan ceria senyum para Anaknya hanya karena untuk memastikan hari Esok tak mengganggu nyenyak tidurnya. Hari Esok juga dengan kejamnya mencabik-cabik kedamaian Hati para Raja yang bersiap dengan pasukannya untuk menjaga isi trah hartanya. Untuk seisi Surga yang telah terjaga untukku... ijinkan aku hanya abadi di Hari ini, ijinkan Jiwaku menari mel...

Dalam Mimpi Elena

Suara detak jam tangan Tommy mengiringi nafas yang keluar masuk ke dalam paru-parunya, dihadapannya Dr Yusuf menatap Tommy dengan tenang seperti menunggu sesuatu yang dinanti-nanti. “Jadi…. gimana Tom?, kamu siap?.” Sang Dokter bertanya memecah keheningan sesaat mereka berdua. 1. Sudah sejak 3 jam yang lalu Tommy berada di ruang Dr Yusuf karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan Dokter muda itu dengannya. Ini adalah hari ke lima Tommy mondar-mandir rumah sakit kota Malang itu, bukan karena Dia mengalami gangguan kesehatan. Semua ini bermula ketika Elena teman satu sekolahnya yang juga kekasih Tommy itu terjatuh tidak sadarkan diri sejak kejadian kebakaran di sekolah mereka. Beruntungnya tidak ada korban tewas dalam kejadian tersebut, termasuk Elena yang meski sempat pingsan di dalam ruangan perpustakaan yang terbakar bisa terselamatkan karena tindakan heroic Tommy yang menerobos kobaran api dan membawa Elena keluar. “ini semua salahku Dok……” “maksud kamu?....” Dokter Yu...

THE LAST SAMURAI:CERITA TENTANG PRAJURIT YANG MENEMUKAN JATIDIRI BARU DI TANAH PARA SAMURAI

Di penghujung abad ke 19 merupakan masa kelam bagi para penduduk asli amerika yakni suku indian dimana harus mengahadapi konflik dengan pasukan pemerintahnya sendiri. Nathan Algren atau lebih tepatnya kapten Nathan Algren bergabung dalam pasukan kavaleri angkatan daret di bawah pimpinan kolonel Buggle, telah melewati masa peperangan yang begitu melelahkan. Hingga pada satu saat Kapten Algren bersama pasukannya melakukan penyerangan yang diperintahkan oleh pimpinannya. Namun sasaran penyerangan yang seharusnya adalah sekumpulan pasukan indian ternyata hanyalah kampung yang kebanyakan berisikan wanita dan anak-anak. Pembantaian tak dapat dielakkan yang menyebabkan banyak wanita dan anak-anak menjadi korban, dan sang Kapten dihantui perasaan bersalah yang mendalam atas kejadian tersebut. Hal inilah yang menyebabkan sang Kapten tenggelam dalam minuman memabukkan yang sangat parah. Beberapa saat setelah perang usai, peperangan dalam batin Nathan Algren ternyata belum ikut usai. Pr...