Oleh : Angga Sagita Nafas yang terhembus keluar beriringan dengan aliran udara yang masuk kemudian, bersama segelas air hangat yang disuguhkan untuk menemani malam yang dingin kini. Serasa longgar paru-paruku kala kuhirup nafas, karena saat ini aku tak perlu berebut udara dengan insan lainnya. Malam ini aku menepikan kesendirianku di antara bangku warung kosong yang bengong bersamaan dengan rintihan anjing yang melolong. Kala siang tempatku singgah ini adalah tempat di mana para pribadi bertemu bersamaan banyak hal yang di bawa dalam benaknya penuh hingga tak bertempat namun kelak mengisi sesuatu yang kosong di perutnya. Siang terisi malam menjadi kosong. Hanya kesenyian yang turut duduk mengisi di antara bangku-bangku seraya menantikan tuannya di keesokan hari. Tirai kelambu kaca pun tertutup bersamaan tersingkaplah tirai ketenangan dalam hati yang merasakan kehakikian sebuah kedamaian di mana sering terlewatkan oleh para manusia di dalam pelukan kelelahan dan kepenatan setela...
PREVIEW TENTANG FILM, KARAKTER DAN CERITA FIKSI.